Transnusi.com Kab.Takalar Sulsel — Pemerintah Pusat menggelontorkan Dana Desa adalah untuk pencapaian peningkatan pembangunan di Desa dalam rangka mendukung suksesnya Pembangunan Nasional, sehingga semua harus berjalan secara transparan tanpa ada kesan sengaja atau lambat memasang papan anggaran alias nanti di sorot Media atau LSM baru memasang papan proyek seperti pekerjaan rabat beton di dusun Bonto Bila Desa Bonto Manai Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.
Seperti yang diberitakan kemarin, papan proyek Rabat Beton Bonto Bila yang pelaksananya dari Pemerintah Desa Bonto Manai menuai sorotan, seharusnya sejak pekerjaan papan proyek harus dipasang secara transparan,” merupakan proyek yang bersumber dari dana Pemerintah yang diperuntukkan demi kepentingan masyarakat banyak, dengan sengaja mengabaikan pemasangan papan proyek, tentunya bisa saja di Duga terjadi kongkalikong dalam pelaksanaan proyek tersebut,” ungkap Sudirman Lallo Salah satu Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Takalar, sore tadi kepada media, Jumat (17/05/2024)
.
Selain itu kualitas pekerjaan adalah salah satu satu hal terpenting dalam pengerjaan proyek, ketebalan rabat beton tentunya sangat berpengaruh dengan ketahanan dikarenakan dilalui oleh kendaraan, kualitas yang minim, walau hanya dilalui roda dua dan perjalanan kaki, pastinya tidak akan bertahan lama, apalagi nantinya rabat beton tersebut akan dilalui oleh mesin traktor yang mengangkut gabah hasil pertanian, kerusakan yang tidak ama itu bisa saja terjadi apabila campuran semen, pasir dan sirtunya tidak seimbang, dan kasus lain yang kadang ditemukan di lapangan bervariasinya kualitas campuran sehingga ada yang terlihat mudah retak dan cepat’ hancur nantinya,” paparnya.
Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, ternyata terjadi beberapa keganjilan, terkait hasil pekerjaan proyek rabat beton di Dusun Bonto Bila Desa Bonto Manai, dimana terkesan tidak dilakukan pemerataan dasar yang maksimal sehingga ketinggian hasil pengecoran rabat betonnya bervariasi,” kami berharap Inspektorat Kabupaten benar-benar dalam melakukan pemeriksaan terkait pekerjaan fisik proyek di Desa-Desa, seperti halnya pekerjaan proyek rabat beton Pemdes Bonto Manai,” terang Sudirman.
Hasil investigasi tim pencari fakta dilapangan mengenai ketebalan rabat beton yang bervariasi tidak sesuai dengan jawaban Kepala Desa Bonto Manai ketika dikonfirmasi via WhatsApp beberapa hari lalu, saat dipertanyakan mengenai ketebalan rabat beton di Dusun Bonto Bila, singkat menjawab,” ketebalannya 15 CM sesuai RAB dan nanti inspektorat yang menentukan”.