Transnusi.com Jakarta — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kembali meraih penghargaan nasional. Kali ini dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemen Kum HAM RI). Penghargaan kategori Peduli HAM diterima Adnan di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, (12/12/2022)
Penghargaan ini diterima Adnan bersama dengan kepala daerah se-Indonesia. Turut menerima penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Jeneponto Ikhsan Iskandar, Bupati Bone Andi Fachsar Padjalangi dan Bupati Bantaeng Andi Ilhamsyah Azikin Sultan.
Usai menerima penghargaan, Adnan mengatakan penghargaan ini ke-170 yang diterima pemerintah kabupaten Gowa sejak dirinya memimpin sebagai Bupati dua periode bersama Wakil Bupati H Abdul Rauf Malaganni
Lanjut jelasnya, penghargaan ini diserahkan pada puncak peringatan Hari HAM ke-74, penghargaan yang saya terima ini sebagai Kabupaten Peduli HAM di Indonesia. Kabupaten Gowa mendapatkan penghargaan ini karena sekarang hak asasi manusia bertumpuh pada empat kategori, yaitu kepada perempuan, teman-teman disabilitas, anak dan masyarakat
Gowa di beberapa fasilitas telah memenuhi persyaratan itu. Salah satunya menyiapkan semua fasilitas untuk semua kawan-kawan disabilitas atau difabel. Selain mendapatkan predikat peduli HAM, Gowa juga berpredikat Kabupaten Peduli Anak sehingga indikator yang menjadi perhatian utama pemerintah untuk hak asasi manusia inilah bahwa kabupaten Gowa telah memilikinya atau memenuhi kriteria tersebut,” ucapnya.
Mengambil Tema ” Peringatan Hari HAM di Indonesia yaitu Pemajuan Hak Asasi Manusia Untuk Setiap Orang Menuju Indonesia Maju,” hal ini dinilai memiliki makna yang mendalam. Demikian yang diutarakan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly
Tema hari HAM yang dipilih oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini merefleksikan hak setiap manusia adalah sama, baik martabat, kebebasan dan keadilan (Dignity Freedom dan Justice for All). Hak Asasi Manusia menjadi amanat yang tidak terpisahkan. Membangun kesadaran akan pentingnya penjaminan kehidupan yang manusiawi bagi setiap warga negara adalah dasar utama bagi Aparatur Sipil Negara melaksanakan PSHAM, yaitu kesadaran mendalam bahwa tanpa upaya Negara, Pemerintah, dan kita semua untuk mewujudkannya. hak asasi manusia hanya akan menjadi goresan hitam di atas kertas putih
Peringatan Hari HAM Sedunia tahun 2022, yang mengusung tema “Pemajuan Hak Asasi Manusia Untuk Setiap Orang menuju Indonesia Maju memastikan pembangunan yang tidak meninggalkan siapapun atau “No one left behind.” Hal ini dimulai dari penguatan sistem pendataan kelompok rentan dan marjinal sebagai basis kebijakan afirmasi, penggeser perspektif charity menjadi pendekatan berbasis HAM, serta memastikan setiap kelompok rentan dan marjinal menikmati kualitas tertinggi hak asasi manusia.
Dengan berbagai tantangan yang saat ini masih kita hadapi dalam upaya penegakan HAM, pada tanggal 9 November tahun ini, Pemerintah Indonesia telah mendapatkan berbagai apresiasi dari masyarakat internasional dalam Sidang Universal Periodical Review di Jenewa, Swiss.
Salah satunya adalah komitmen Indonesia untuk tetap melaksanakan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia hingga periode kelima. Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM tetap berkomitmen melaksanakan berbagal program pemajuan HAM. Dukungan terhadap pelaksanaan Penghormatan, Penegakan, Pemenuhan, Perlindungan dan Pemajuan HAM yang dilakukan oleh Institusi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, tetap menjadi prioritas program pemajuan HAM. Mengutip apa yang yang menjadi program oleh Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia, pada momen tersebut.
Laporan : Sadikin Rahmat