Lima Tahun Menahan Sakit, Anak Penderita Hidrosefalus di Bantaeng Butuh Perhatian Pemerintah

Transnusi.com Bantaeng Nurhikma merupakan anak ke empat dari pasangan Aswar Hidayat (33) dan Nurlina (36). Keluarga yang tinggal di Kelurahan Bonto Sungguh Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan sempat viral di tahun 2020 di beberapa media kala itu

“Nasib Nurhikma bocah yang dulunya masih berusia 11 bulan kini bertambah usianya. Di usia ke 5 tahun menahan sakit luar biasa akibat menderita penyakit Hidrosefalus

Bacaan Lainnya

Menurut Nurlina, Ibu Nurhikma mengaku setiap hari anaknya yang beranjak gede bisa berbaring tanpa bisa bermain seperti layaknya anak-anak seusia dia, yang bisa dilakukan hanya bisa menangis dan terdengar suara batuk-batuknya disela-sela pangkuan ibunya.

Lima Tahun Menahan Sakit, Anak Penderita Hidrosefalus di Bantaeng Butuh Perhatian PemerintahPenumpukan cairan di rongga otak yang dialami anaknya itu sudah terlihat sejak Lahir, dimana penumpukan cairan tersebut mengakibatkan tekanan pada otak yang membuat ukuran kepala Hikmah tambah membesar,” Kata Nurlina Rabu (7/8/2024)

“Sejak dilahirkan, Nurhikma pengidap penyakit ini, sudah menjalani Operasi sebanyak 5 Kali di RS Wahidin sampai dia tinggal selama 6 bulan menjalani perawatan di RS terus menerus yang menyebabkan kondisi keuangan tidak mampu lagi,

Meski sempat mendapat bantuan dari beberapa donatur dan Pemerintah setempat, Kini nasib Ibu dan anak ini masih merasakan pahit di tambah dengan biaya kontrakan di daerah Kecamatan Pajukukang, Desa Nipa-nipa Kabupaten Bantaeng untuk kebutuhan dapur sangat lah sulit,” Sambung Nurlia sambil menggendong anaknya yang lagi merintih

Disinggung soal bantuan beras, BLT dan sebagainya, Untuk saat ini ibu dari Nurhikma ini mengaku belum mendapatkan Jaminan Kesehatan ataupun bantuan berupa sembako

Olehnya itu, Nurliah sebagai orangtua berharap ada pemerhati Sosial baik dari Pemerintah, Donatur Swasta, Kepolisian untuk bisa meringankan beban yang di rasakan anaknya untuk baik secara medis atapun modal usaha,” Harap Nur kepada media.

Ditempat terpisah perihal yang di rasakan warga bantaeng ini, Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulsel, Abd. Malik Faisal, SH,.M.A melalui selulernya akan menfasilitasi dan koordinasikan pemerintah setempat,

“Ya, Saya coba Fasilitasi dulu dengan Pemerintah setempat,” Singkat kadis. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *